A.
MENJAGA PROFESIONAL IMAGE
1 .
Kesan Pertama
”Anda
tidak akan memperoleh kesempatan kedua, untuk menciptakan Kesan Pertama yang
baik”
Citra (image) Anda menampilkan
sebuah pesan tentang Anda selama sehari penuh di setiap hari. Tidak ada tombol
otomatis untuk menghapus kesan tersebut. Penampilan formal telah menjadi sebuah
budaya di perusahaan-perusahaan perbankan. Beberapa perusahaan kreatif misalnya
media cetak atau elektronik, bahkan memvisualisasikna penampilannya dengan gaya
busana yang sedang menjadi ’trend’ : “We are a business Casual environment”.
Mereka ingin meyakinkan bahwa klien mereka tahu apa yang dapat diharapkan dari
standard yang ada dan bahwa klien tidak akan terpengaruh secara negatif dari
anggapan-anggapan sebagai perusahaan yang tidak professional. Penampilan juga
mempengaruhi kemajuan karir
Bila Anda mau menerima teori Kesan
Pertama yang abadi ini, yang didasarkan pada banyak sekali penelitian di bidang
kekuasaan dan pengaruh, hanya dalam waktu tiga puluh detik seseorang telah
menilai Anda secara visual dari kepala (kepribadian) hingga kaki (karakter) dan
memutuskan apakah menanggapi anda secara serius atau melupakan Anda. Hal yang
perlu dilakukan orang itu hanyalah memandang Anda.
Penilaian sebenarnya dibuat dengan menangkap informasi tidak hanya dengan mata, tetapi juga dengan indera-indera yang lain. Mari kita asumsikan bahwa anda mempunyai perjanjian untuk pertemuan bisnis dengan seseorang yang belum Anda kenal, Anda melangkah memasuki ruangan:
Penilaian sebenarnya dibuat dengan menangkap informasi tidak hanya dengan mata, tetapi juga dengan indera-indera yang lain. Mari kita asumsikan bahwa anda mempunyai perjanjian untuk pertemuan bisnis dengan seseorang yang belum Anda kenal, Anda melangkah memasuki ruangan:
a. Pertama,
ia melihat Anda, dengan pandangan yang menyeluruh, seperti yang baru saja
diuraikan, dan membuat keputusan awalnya.
b. Kemudian,
ia mendengar suara Anda. Bagaimana suara Anda terdengar dan apa yang Anda
katakan membuat satu lagi kesan yang nyata.
c. Ketiga,
ia menyentuh Anda dengan menjabat tangan Anda. Hal ini menjembatani kesenjangan
diantara Anda berdua dan menimbulkan suatu pertalian. Jabatan tangan yang kuat
dapat menentukan.
d. Pada
jarak itu, ia mungkin mencium aroma tubuh Anda, dan walaupun tidak adanya
aroma, lebih disukai, aroma yang tidak terlalu menyengat indera penciuman.
e.
Indera kelima adalah
perasa. Di banyak negara, pemberian salam sambil berjabat tangan mungkin
disertai kecupan pipi kiri dan kanan, sehingga lawan bicara Anda telah
mengalami diri anda dengan kelima inderanya.Di Indonesia, salam bentuk ini
hampir tidak selalu diperkenankan di lakukan di depan umum.
2.
30
Detik Pertama yang Menentukan
“Penampilan
lebih dahulu berbicara, sebelum Anda mengucapkan sesuatu”
Kesan
pertama adalah kesan yang abadi dan bahwa kesan itu dibentuk dalam waktu
sepuluh detik yang pertama dari suatu pertemuan, menjadi opini dalam dua puluh
detik berikutnya, dan ”dalam waktu tiga puluh detik ” akan terlihat apakah
lawan bicara Anda akan menaruh respek atau tertarik kepada Anda atau malahan
mengabaikan Anda.
Seringkali kita mendengar pepatah, buku dinilai dari
covernya, rumah dinilai dari ornamen bangunannya, dan manusia dinilai dari
caranya berbusana, sikap dan perilakunya. Mungkin kedengarannya tidak adil,
karena bagaimana kita dapat suka atau sayang kepada, sementara kita tidak
mengenal lebih jauh mengenai orang tersebut. Namun, dalam dalam dunia bisnis
hal tersebut tidak dapat dipungkiri
lagi.
Albert Mehrabian, seorang psikolog UCLA, melakukan
percobaan-percobaan yang menyingkap, bagaimana orang saling menilai saat
bertemu secara tatap muka. Mehrabian menemukan bahwa KESAN PERTAMA terjadi
hanya dalam waktu 30 detik saja dan didasarkan pada kriteria sebagai berikut.
a. 7% dari apa yang kita
katakan,
b. 38
% dari nada suara kita, dan
c. 55
% dari penglihatan yaitu penampilan dan bahasa tubuh.
Dalam 30 detik pertama, tidak ada
waktu bagi Anda untuk menjadi
orang lain atau menarik teman Anda untuk menuliskan ringkasan daftar riwayat
hidup atau referensi karakter Anda. Bahkan, tidak cukup setiap saat Anda
menunjukkan bakat, ketrampilan, dan hal-hal lain yang menunjang kinerja Anda di
depan customer atau klien Anda.
Semua orang dalam 30 detik detik
pertama terfokus pada pesan yang Anda kirimkan melalui busana, gaya rambut,
senyuman, sikap, dan komunikasi non verbal Anda lainnya”. Pada saat itulah
penampilan Anda mulai diperhitungkan. Yang pasti, tampil profesional dan keren
bukan berarti tampil dengan busana – busana ber”merk”, atau make up yang
berlebihan, tetapi lebih pada keserasian penampilan secara menyeluruh dari
ujung rambut sampai ujung kaki.
Dampak dari citra (image) yang kita
kirim akan berupa sebuah pesan yang meliputi:
1. Tingkat
Pendidikan
2. Kemampuan
berkarir dan kesuksesan
3. Kepribadian
4. Pengalaman
Hidup
5. Kepercayaan
dan Keseriusan
6. Selera
Humor
7.
Kemampuan Berinteraksi
dalam Lingkungan Sosial
3.
Bertegur Sapa
Customer, klien, nasabah, dan tamu
adalah raja. Kita harus selalu berprinsip bahwa, kedatangan mereka berarti
keuntungan bagi perusahaan, yang pada gilirannya juga akan memberikan
keuntungan bagi karyawan. Oleh sebab itu, sambutlah tamu Anda dengan sikap
profesional dan tegur sapa ramah penuh persahabatan.
Jangan memandang tamu atau klien
Anda dengan air muka rasa jijik, hanya karena penampilannya yang tidak
berkenan. Jangan hanya mengganggukkan kepala tanpa mengucapkan sepatah kata
atau berlagak sibuk hanya untuk menghindari tegur sapa.
Sapa tamu atau klien Anda dengan panggilan Bapak,
Ibu, Mas, Mbak atau Dik. Tidak disarankan menyebut dengan nama kecil atau nama
pangilannya sehari-hari, kecuali memang diminta. Titel atau gelar tamu Anda
tidak wajib disebutkan, kecuali Anda sudah biasa menggunakannya.
Dengan wajah berseri, ucapkan
selamat pagi, selamat siang, atau selamat malam disertai senyuman, baik kepada
tamu, rekan kerja, atasan, atau siapa saja yang Anda temui sehari-hari di
kompleks perkantoran Anda. Sikap Anda menunjukkan rasa persahabatan terhadap
meraka. Iringi ucapan tadi dengan menyebutkan namanya, jika Anda sudah mengenal
dengan baik. Jika Anda tidak mengetahui namanya tetapi sering bertemu, cukup
anggukkan kepala sambil tersenyum ramah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar